IDEALISME SEORANG PEMIMPIN
Ulil Albab
Kepemimpinan merupakan kemampuan
seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai
tujuan bersama, meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Untuk mengetahui arti kepemimpinan
lebih jauh, kami tim redaksi "PILAR" secara khusus mewawancarai Bapak
KH. M. Chusnan Ms, selaku ketua PC NU Kudus, dan Bapak H. Ali Ichsan, S.Ag, selaku
ketua DPD KNPI Kudus.
Menurut bapak
H. Ali Ihsan, S.Ag., kepemimpinan pada hakikatnya itu sebagimana kita mampu
mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan itu di
dalamnya ada beberapa unsur, baik unsur ilmu, seni, dan strategi. Jenderal Perang
gurun pasir mengatakan bahwa dalam kepemimpinan itu diantaranya ada seni dan strategi,
dimana seni dan strategi mempunyai arti yang sama, yakni sama-sama mempengaruhi
seseorang. Contohnya di dalam organisasi sendiri, kepemimpinan itu tidak hanya merujuk
pada kepala atau ketua saja, namun sekretaris itu harus mempunyai jiwa pemimpin
yang baik, yakni di sekretariatan, begitu pula dengan bendahara, memimpin di
keuangan dan di bagian departemenpun harus mempunyai jiwa pemimpin.
"Perbedaan
pemimpin sendiri ada yang menurut teori dan aplikasi. Menurut teori ada dua macam,
yakni kepemimpinan yang terbentuk dari genetik dan sosial. Contohnya dari
genetik Kyai itu berasal dari Gus. Dan Gus pun suatu saat bisa menjadi Kyai. Yang
terbentuk dari sosialpun, ada kesempatan untuk menjadi pemimpin bila ada kemauan,
beradaptasi sosial, dan terseleksi oleh alam."
Tutur Ketua KNPI.
Perbedaan kepemimpinan
juga bisa ditinjau dari gaya kepemimpinan, ada gaya kepemimpinan otokrasi,
birokrasi, maupun demokrasi. Contohnya Negara Indonesia adalah salah satu negara
yang menggunakan gaya kepemimpinan demokrasi, yakni pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, untuk rakyat.
Di samping itu,
pemimpin juga harus mempunyai jiwa kharismatik, dimana ada beberapa teori pendekatan secara umum yakni:
Tanggung Jawab yang seimbang, Memberikan
pengaruh yang positif dan meyakinkan orang lain, dan komunikasi yang baik. Modal
utamanya adalah komunikasi yang baik, sehingga dapat mempengaruhi dan meyakinkan
masyarakat, lalu secara umum muncul pemimpin yang kharismatik. Selain itu
beberapa konsep Rasulullah dalam kepemimpinan menyangkut tiga hal: pertama amar
ma’ruf, kedua nahi munkar, ketiga uswatun khasanah.
“Bila
ditinjau kepemimpin sekarang sudah mengalami perubahan, dilihat dari pemerintahan
sekarang juga berbeda dengan zaman dahulu. Pemerintahan sekarang bila di lihat dari
skala secara umum masih menuju proses pembentukan yang ideal.”, tutur Bapak Ihsan.
Membahas tentang
kepemimpinan, tidak terlepas dari para pemuda, karena masa depan bangsa di
tangan mereka. Merekalah calon-calon pemimpin yang menggantikan para pemimpin
yang sudah purna.
Sabda Rasulullah :
شبّان اليوم رجال الغدّ
“Pemuda masa
kini adalah orang tua besok pagi, apa yang kau miliki sekarang adalah seumpamanya
hari depanmu”.
Namun, di
era globalisasi seperti ini membuat moral para remaja berubah, salah satunya teknologi
yang semakin canggih, menyebabkan pengaruh yang positif dan negatif. Dari segi
negatif, contohnya anak muda sekarang bahkan anak-anak SD pun lebih mudah mengakses
gambar-gambar porno, video porno, dll, dalam waktu yang relatif singkat. Dari situlah perlahan-lahan moral anak muda semakin
rusak. Dari segi positif, mereka dapat mengikuti perkembangan zaman.
Dengan
moral bangsa yang kian lama makin memburuk, kita sebagai generasi penerus bangsa,
harus mempunyai kepedulian untuk menata moral, dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang
positif dan menanamkan sejak dini, bahwa
kita itu perlu menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kita adalah para calon pemimpin
masa depan.
Adapun pesan-pesan
beliau kepada para remaja adalah Tetap belajar dan mengadakan latihan dasar kepemimpinan,
belajar bermasyarakat (sosialisasi) seperti mengikuti organisasi-organisasi masyarakat,
jadikanlah laboratorium dunia sebagai teman-teman anda, jadikanlah problem
masyarakat sebagai mata kuliah anda, dan jadikanlah orang-orang yang mau diajak
berdialog sebagai guru besar anda.
Adapun menurut
bapak KH. M. Chusnan Ms, pengertian pertama, pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang mempunyai modal kemampuan dan bisa menjadi imam yang قوّة danامين
yakni kuat dan dapat
dipercaya. Pengertian kedua pemimpin yang baik adalah yang mempunyai modal
kemampuan baik akal maupun fisik.
Secara umum,
pemimpin adalah seseorang yang diberi tanggung jawab sepenuhnya pada bawahannya,
yang dapat dipercaya dan dapat member contoh yang baik kepada bawahannya.
Sebagai seorang
muslim yang diberi amanat, sudah sepantasnya amanat itu harus dilaksanakan.
Percaya diri yang sangat dibutuhkan untuk menuju pangkal kesuksesan. Dan juga harus
mempunyai sifat kekeluargaan, agar dapat terjalin kasih sayang dalam kepemimpinan
tersebut. Kita dapat meniru pada sifat keteladanan Nabi Muhammad SAW, dalam memimpin
umatnya dengan penuh kesabaran dan keteladanan. Beliau dapat memberi manfaat dan
pembelajaran untuk kita tiru dalam menghadapi masalah kepemimpinan di era
modern ini.
“Begitu banyak
masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin. Maka dibutuhkan sifat-sifat kepemimpinan
yang sabar dan bertanggung jawab untuk menghadapi masalah-masalah tersebut”, tutur
Bapak Chusnan.
Berkomitmen
dalam kepemimpinan sangat berat, selain bertanggungjawab di dunia, kelak di
akhirat juga dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya sewaktu di dunia.
Seperti hadits Nabi, dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda, ”Kamu sekalian adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinanmu.”. (HR.
Bukhori dan Muslim).
Kriteria pemimpin
yang disegani oleh masyarakat adalah pemimpin yang mengikuti konsepsi Rasulullah
yakni keteladanan.
لقد كان لكم في ر سول الله اسوة حسنة
Kemudianidealis,
yakni melalui jenjang pelatihan formal, seperti mengadakan MAKESTA, LAKMUD, dan
LAKUD. “Dari NU sendiri belum dapat menyiapkan
kader secara utuh, akan tetapi telah banyak dibantu oleh lembaga-lembaga yang
lain.” Tutur Alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
“Seperti
yang kita ketahui, pemuda adalah penerus bangsa, namun di zaman sekarang banyak
pemuda yang kurang sadar akan hal itu, banyak dari mereka sudah terpengaruh oleh
budaya barat, akibatnya banyak pemuda sekarang kurang mempunyai rasa
nasionalisme. Tetapi di Jam’iyyah NU, para remaja sudah diajarkan untuk memupuk
rasa nasionalisme. Dikenalkan pada budaya lingkungan di Indonesia, tetapi karena
lingkungan yang keras, banyak mengubah pola perilaku para remaja. Maka dari itu
kita harus membimbing remaja agar dapat menjadi generasi masa depan dan dapat memimpin
sensuai harapan bangsa dan Negara.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya mempengaruhi seseorang
untuk mencapai tujuan bersama, namun haruslah memiliki intelegensi yang cukup
baik disertai dengan menerapkan teori kepemimpinan tertentu, karena akan sangat
mempengaruhi gaya kepemimpinan, yakni pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan, dan sikapnya.
REFRENSI; *
Wawancara dengan ketua KNPI Kabupaten kudus, Bpk ALI IKHSAN.
* Wawancara dengan
ketua NU Kabupaten KUDUS, Bpk
KUSNAN.